Monthly Archives: March 2018

Program Hibah Bina Desa di Cibacang

phbd (1)Program Hibah Bina Desa atau disebut juga PHBD merupakan program yang diadakan oleh Dikti yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa pada bidang keilmuannya hingga terjun ke masyarakat. HIMAREKTA ‘Agrapana’ ITB merencanakan PHBD ini satu tahun sebelumnya. Kegiatan ini diawali dengan penyusunan proposal, kemudian menuju tahap presentasi. Setelah pengumuman lulus presentasi, peserta akan mendapatkan dana hibah. Selanjutnya, peserta akan menuju tahap Monev (Monitoring dan Evaluasi). Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa peserta PHBD. Kemudian, Kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi) mendatangi ke suatu desa binaan, dan diakhiri dengan presentasi terkait laporan akhir. Setelah diadakannya acara ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki kemampuan dan dapat melanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat ke sebuah desa binaan tersebut. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini terhadap suatu desa yaitu suatu desa dapat mengembangkan teknologi yang dibina oleh mahasiswa berdasarkan potensi yang dimiliki.

phbd (2)Salah satu tim yang mewakili HIMAREKTA ‘Agrapana’ dan ITB ini mengikuti program ini sejak dua tahun yang lalu. Tim tersebut saat itu diketuai oleh Amah (BA’13). Kemudian dilanjut pada tahun 2017, generasi kedua, yang diketuai oleh Rekha (BA’14) dengan anggota timnya yaitu Ajeng, Sofya, Fitri, Alyana, Suci, Mashab, Aziz, dan Aldi. Mereka melakukan kegiatan PHBD ini di Desa Cibacang dengan menanam kopi, kaliandra, ternak domba, dan lebah yang terintegrasi. Kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan dan edukasi pengelolaan. Inovasi baru di Desa Cibacang yaitu adanya ternak lebah sebagai sarana penyerbukan kopi dan kaliandra. Harapan dari bina desa tersebut diharapkan masyarakat Desa Cibacang dapat mengetahui budidaya dan menghasilkan kopi, kaliandra, dan madu dari lebah secara meningkat.

phbd (3) phbd (4)

ditulis oleh Muhammad Khaidir Fadhilah (Mahasiswa Rekayasa Pertanian 2016)

AGRIFASCO 2018

AGRIFASCO 2018 adalah rangkaian acara tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Rekayasa Pertanian Institut Teknologi Bandung, HIMAREKTA ‘Agrapana’ ITB pada tanggal 20-21 Januari 2018. Terdapat 3 mata acara dari rangkaian acara ini diantaranya adalah lomba karya tulis ilmiah, seminar nasional, dan expo. Tahun ini AGRIFASCO mengusung tema: “Create a New Gold Era with Sustainable Agriculture for National Food Security Based on Food Resilience and Sovereignty”. AGRIFASCO tahun ini memiliki konsep berbeda dibanding tahun sebelumnya, tahun ini rangkaian acara AGRIFASCO dilengkapi dengan Expo atau pameran.

Lomba Karya Tulis Ilmiahagrifasco (3)

Lomba karya tulis ilmiah AGRIFASCO 2018 dibagi ke dalam 4 sub-tema yang dapat dipilih, yaitu Zero Waste, Pestisida Organik, Sistem Integrasi Tanaman dan Ternak, serta Urban Farming. Beberapa topik yang diangkat oleh peserta antara lain, penerapan sistem akuaponik pada tepi sungai Kapuas, pemanfaaatan limbah kopi sebagai pakan ternak dan media tumbuh jamur enoki, pemanfaatan kulit petai, dan juga bunga kentut yang dimanfaatkan sebagai pestisida natabi, serta topik – topik menarik lainnya. Pemenang lomba diumumkan pada tanggal 21 Januari 2018 di penghujung acara seminar nasional, dimana topik mengenai pupuk organik dari limbah industri tahu untuk tanaman Microgreen dan Hydrilla mampu membawa Universitas Muhammadiyah Malang memperoleh juara 1.

Seminar Nasional AGRIFASCO 2018

Seminar nasional AGRIFASCO 2018 diselenggarakan dalam rangka meningkatkan awareness atau kepedulian masyarakat akan konsep ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan melalui integrated farming system atau sistem pertanian terpadu. Terdapat beberapa pembicara yang memaparkan materinya dan berdiskusi, diantaranya untuk sesi 1 dihadiri oleh Bapak Dr. Agung Hendriadi, M. Eng. sebagai Ketua Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Indonesia dan Bapak Dr. Robert Manurung selaku dosen SITH ITB; kemudian untuk sesi 2 dihadiri oleh Bapak Irsan Rajamin yang merupakan CTO dari Habibi Garden dan Ibu Dea Salsabilla Amira sebagai CEO Ur-Farm Coffee.

Urgensi dari ketersediaan pangan disampaikan oleh Pak Dr, Agung Hendriani selaku Ketua Badan Ketahanan Pangan. Beliau mengatakan, bahwa salah satu agenda dari agenda Nawa Cita Jokowi-JK adalah “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan sektor strategis ekonomi domestik”, dimana salah satu sektor yang strategis adalah pertanian, untuk meningkatkan kedaulatan pangan. Bapak Dr. Robert Manurung menyatakan suatu konsep untuk menjawab permasalahan ini, yakni dengan desain agroekologi, yaitu pertanian yang meniru fungsi dan struktur dari ekosistem alaminya, sehingga terjadi interaksi yang dapat mendukung terjadinya keberlanjutan dalam pertanian.

Selain itu, teknologi yang pesat tentu dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ini. Bapak Irsan Rajamin memberikan solusi unik terhadap kemadirian dan ketahanan pangan, yakni dengan layanan perangkat pertanian presisi yang memungkinkan para petani berkomunikasi dengan tanaman. Solusi lain dengan pemanfaatan teknologi untuk memenuhi ketahanan dan kemandirian pangan dilakukan oleh Ibu Dea Salsabila Amira sebagai CEO Ur-Farm Coffee yang melakukan pemotongan rantai distribusi kopi, dari petani kopi ke konsumen.

Expo Agrifascoagrifasco (1)

Expo AGRIFASCO 2018 merupakan expo perdana yang bekerjasama dengan komunitas 1000 kebun. Expo tanggal 21 Januari 2018 ini diselenggarkan di Lapangan Basket CC Barat ITB Ganesha 8 pagi hingga 5 sore. Tujuan diadakannya Expo di tahun ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang acara AGRIFASCO 2018, memperkenalkan komunitas 1000 kebun serta menyadarkan masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.

Diperkirakan sekitar 200 orang yang hadir ke Expo AGRIFASCO, termasuk tamu istimewa yaitu Bapak Akhmaloka (rektor ITB periode 2010-2015), serta Ibu Iriawati (wakil rektor bidang sumberdaya dan organisasi periode 2015-2020). AGRIFASCO 2018 berjalan dengan baik dan lancar, karena masyarakat mendapat gagasan baru dari lomba karya tulis ilmiah, pencerdasan dari seminar, serta hiburan dan talkshow yang seru di expo.

ditulis oleh Yedida Barus (Mahasiswa Rekayasa Pertanian 2014)