Monthly Archives: June 2023

BULOG – Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Badan Urusan Logistik atau disingkat BULOG merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran.

Pada Rabu, 24 Mei 2023, mahasiswa Rekayasa Pertanian diberi kesempatan untuk melaksanakan diskusi bersama pihak Perum Bulog yaitu Pak Andrika sebagai Manager Regional 1 yang mengontrol kegiatan Perum Bulog daerah Sumatra, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Diskusi tersebut berfokus pada pengenalan lebih jauh profil Bulog serta peran dan mekanisme Perum Bulog dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Badan Urusan Logistik atau disingkat BULOG merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran.

  1. Usaha AngkutanPT. Jasa Prima Logistics (atau biasa disingkat JPLogistics) merupakan anak perusahaan dari Perum BULOG yang melakukan usaha dibidang Freight forwarding, Warehousing dan Project Shipment, Jasa logistik dan angkutan serta usaha pendukung lainnya untuk menghasilkan barang dan/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Dengan berbekal pengalaman menunjang kegiatan BULOG baik untuk pendistribusian beras maupun pengelolaan gudang dan komiditi lainnya, maka memberikan nilai tambah bagi JPlogistics untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan di luar perum BULOG.
  2. Penyewaan Aset – Aset yang disewakan oleh pihak Perum BULOG berupa pergudangan, lahan, serta bangunan tinggal guna pengembangan bisnis dan usaha lokal.
  3. Perawatan dan Pengendalian Hama – Prinsip pengelolaan hama gudang terpadu (PHGT) merupakan prinsip utama dalam perawatan komoditas di lingkungan Perum BULOG. PHGT mengedepankan kebersihan gudang, kemudian monitoring pelaksanaan perawatan komoditas dan gudang, lalu kegiatan preventif (spraying) dan kegiatan kuratif pengendalian hama seperti fumigasi apabila terjadi serangan hama. Penyimpanan komoditas beras dan gabah di Perum BULOG dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode konvensional dan metode inkonvensional. Pada metode konvensional, beras dan gabah ditumpuk diatas flonder dengan sistem kunci 5, 7 atau 8 agar menjamin tumpukan tersebut dapat berdiri kokoh dan menjamin keselamatan pekerja di gudang. Metode penyimpanan inkonvensional yang dilakukan Perum BULOG merupakan inovasi teknologi penyimpanan secara hermetik, yaitu teknik CO2 stack dan penggunaan plastik Cocoon. Teknik penyimpanan menggunakan CO2 stack sebetulnya telah diterapkan oleh Perum BULOG secara operasional semenjak tahun 1987. Penggunakan CO2 stack baru dapat dinilai memenuhi ambang batas ekonomi apabila impelementasinya dilakukan selama 9 bulan.
  4. Produk BULOG – Dalam menjalankan fungsi bisnis perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran, Perum BULOG mengeluarkan ‘Umbrella Brand’ guna membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dikeluarkan oleh Perum BULOG lepas dari persaingan harga pasar, brand yang dikeluarkan adalah ‘BE FOOD’. Strategi branding dinilai efektif untuk tujuan tersebut. Jenis produk yang dikeluarkan oleh Perum BULOG antara lain beras dengan merk dagang ‘Beras Kita’, ‘Fortivit’, ‘Besita’, ‘Nanas Madu’, ‘Caping Emas’, ‘Lereng Ijen’, ‘Al Hambra’, ‘Eunak; gula dengan merk dagang ‘Gula Manis Kita’; daging dengan merk dagang ‘Daging Kita’; terigu dengan merk dagang ‘Terigu Kita’; minyak goreng dengan merk dagang ‘Minyak Goreng Kita’.

“KITA” untuk Masyarakat Indonesia

Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk bantuan sosial (Bansos) dan pengelolaan stok pangan. Dalam rangka menjamin ketersediaan stok pangan yang cukup terutama beras untuk kebutuhan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia dan turut berperan serta dalam usaha memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi sosial masyarakat/lingkungan sekitar, Perum BULOG membuka program kemitraan melalui Mitra Kerja Pengadaan Dalam Negri (MKP/Poktan/Gapoktan), Mitra On Farm, serta yang terbaru Rumah Pangan Kita (RPK). Dijelaskan lebih lanjut bahwa RPK atau Rumah Pangan Kita merupakan  perwujudan warung sederhana yang mengusung konsep bisnis kemitraan di bawah binaan Perum BULOG. Konsep penyelenggaraan RPK adalah diharapkan setiap RW setidaknya membuka satu RPK demi memenuhi kebutuha  bahan pokok masyarakat setempat sesuai dengan tiga pilar ketahanan nasional yaitu : Ketersediaan, Keterjangkauan, dan Stabilitas.

Kemudian, bagaimana cara Perum BULOG menjaga stabilitas harga bahan pokok?

3 Strategi utama dijalankan oleh pihak BULOG yaitu : Penjaminan ketersediaan stok, penyebaran secara merata, serta membangun Brand

Penjaminan Ketersediaan Stok Beras – Dengan kebijakan penyiapan stok Cadangan Beras Pemerintah untuk selalu bisa tersedia bagi masyarakat saat permintaan dan kebutuhan masyarakat naik. Hingga saat ini tercatat jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak kurang lebih 350 ribu ton. Kemudian saat panen raya, diberikan insentif bagi petani padi dengan cara memberikan jaminan harga di atas harga keseimbangan (price market clearing) serta membeli beras sebesar HPP terutama saat kelebihan penawaran, beras yang dibeli akan menjadi stok beras cadangan dan dijual saat penawaran rendah.

Penyebaran Secara Merata – Salah satu upaya kebijakan yang dikeluarkan oleh BULOG adalah menjalankan kemitraan RPK(Rumah Pangan Kita) dimana diharapkan setiap RW setidaknya membuka satu RPK demi memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat setempat.

Branding – Untuk membangun kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk yang dikeluarkan oleh BULOG.

Hadapi Tantangan Demi Masyarakat

Pernahkah anda mendengar isu bahwa beras bantuan pemerintah keluaran BULOG berkualitas jelek?

Penipuan yang dilakukan oleh pihak mafia pangan dengan penukaran produk palsu BULOG menjadikan BULOG harus membangun branding kepercayaan masyarakat kembali, bahwa produk yang dikeluarkan oleh pihak BULOG didapatkan dari petani lokal dan berkualitas baik. Salah satunya adalah trategi ‘Umbrella Brand’

Menjaga swasembada pangan di tengah tantangan alam

Dengan kebijakan penyiapan stok Cadangan Beras Pemerintah untuk selalu bisa tersedia bagi masyarakat saat permintaan dan kebutuhan masyarakat naik. Hingga saat ini tercatat jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak kurang lebih 350 ribu ton. Kebijakan ini tentu sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan disaat gagal panen dan supply menjadi sedikit akibat fase El Nino. Meski tetap perlu melakukan impor beras dalam penambahan stok cadangan beras. Hal ini menjadikan kedaulatan pangan masih menjadi ‘PR’ bagi pemerintah.