Category Archives: Kegiatan

BULOG – Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan

Badan Urusan Logistik atau disingkat BULOG merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran.

Pada Rabu, 24 Mei 2023, mahasiswa Rekayasa Pertanian diberi kesempatan untuk melaksanakan diskusi bersama pihak Perum Bulog yaitu Pak Andrika sebagai Manager Regional 1 yang mengontrol kegiatan Perum Bulog daerah Sumatra, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Diskusi tersebut berfokus pada pengenalan lebih jauh profil Bulog serta peran dan mekanisme Perum Bulog dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Badan Urusan Logistik atau disingkat BULOG merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran.

  1. Usaha AngkutanPT. Jasa Prima Logistics (atau biasa disingkat JPLogistics) merupakan anak perusahaan dari Perum BULOG yang melakukan usaha dibidang Freight forwarding, Warehousing dan Project Shipment, Jasa logistik dan angkutan serta usaha pendukung lainnya untuk menghasilkan barang dan/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, baik di dalam maupun di luar wilayah Indonesia untuk mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan dengan tetap menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Dengan berbekal pengalaman menunjang kegiatan BULOG baik untuk pendistribusian beras maupun pengelolaan gudang dan komiditi lainnya, maka memberikan nilai tambah bagi JPlogistics untuk memberikan pelayanan bagi pelanggan di luar perum BULOG.
  2. Penyewaan Aset – Aset yang disewakan oleh pihak Perum BULOG berupa pergudangan, lahan, serta bangunan tinggal guna pengembangan bisnis dan usaha lokal.
  3. Perawatan dan Pengendalian Hama – Prinsip pengelolaan hama gudang terpadu (PHGT) merupakan prinsip utama dalam perawatan komoditas di lingkungan Perum BULOG. PHGT mengedepankan kebersihan gudang, kemudian monitoring pelaksanaan perawatan komoditas dan gudang, lalu kegiatan preventif (spraying) dan kegiatan kuratif pengendalian hama seperti fumigasi apabila terjadi serangan hama. Penyimpanan komoditas beras dan gabah di Perum BULOG dilakukan dengan 2 metode, yaitu metode konvensional dan metode inkonvensional. Pada metode konvensional, beras dan gabah ditumpuk diatas flonder dengan sistem kunci 5, 7 atau 8 agar menjamin tumpukan tersebut dapat berdiri kokoh dan menjamin keselamatan pekerja di gudang. Metode penyimpanan inkonvensional yang dilakukan Perum BULOG merupakan inovasi teknologi penyimpanan secara hermetik, yaitu teknik CO2 stack dan penggunaan plastik Cocoon. Teknik penyimpanan menggunakan CO2 stack sebetulnya telah diterapkan oleh Perum BULOG secara operasional semenjak tahun 1987. Penggunakan CO2 stack baru dapat dinilai memenuhi ambang batas ekonomi apabila impelementasinya dilakukan selama 9 bulan.
  4. Produk BULOG – Dalam menjalankan fungsi bisnis perdagangan komoditi pangan dan usaha eceran, Perum BULOG mengeluarkan ‘Umbrella Brand’ guna membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dikeluarkan oleh Perum BULOG lepas dari persaingan harga pasar, brand yang dikeluarkan adalah ‘BE FOOD’. Strategi branding dinilai efektif untuk tujuan tersebut. Jenis produk yang dikeluarkan oleh Perum BULOG antara lain beras dengan merk dagang ‘Beras Kita’, ‘Fortivit’, ‘Besita’, ‘Nanas Madu’, ‘Caping Emas’, ‘Lereng Ijen’, ‘Al Hambra’, ‘Eunak; gula dengan merk dagang ‘Gula Manis Kita’; daging dengan merk dagang ‘Daging Kita’; terigu dengan merk dagang ‘Terigu Kita’; minyak goreng dengan merk dagang ‘Minyak Goreng Kita’.

“KITA” untuk Masyarakat Indonesia

Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk bantuan sosial (Bansos) dan pengelolaan stok pangan. Dalam rangka menjamin ketersediaan stok pangan yang cukup terutama beras untuk kebutuhan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia dan turut berperan serta dalam usaha memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi sosial masyarakat/lingkungan sekitar, Perum BULOG membuka program kemitraan melalui Mitra Kerja Pengadaan Dalam Negri (MKP/Poktan/Gapoktan), Mitra On Farm, serta yang terbaru Rumah Pangan Kita (RPK). Dijelaskan lebih lanjut bahwa RPK atau Rumah Pangan Kita merupakan  perwujudan warung sederhana yang mengusung konsep bisnis kemitraan di bawah binaan Perum BULOG. Konsep penyelenggaraan RPK adalah diharapkan setiap RW setidaknya membuka satu RPK demi memenuhi kebutuha  bahan pokok masyarakat setempat sesuai dengan tiga pilar ketahanan nasional yaitu : Ketersediaan, Keterjangkauan, dan Stabilitas.

Kemudian, bagaimana cara Perum BULOG menjaga stabilitas harga bahan pokok?

3 Strategi utama dijalankan oleh pihak BULOG yaitu : Penjaminan ketersediaan stok, penyebaran secara merata, serta membangun Brand

Penjaminan Ketersediaan Stok Beras – Dengan kebijakan penyiapan stok Cadangan Beras Pemerintah untuk selalu bisa tersedia bagi masyarakat saat permintaan dan kebutuhan masyarakat naik. Hingga saat ini tercatat jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak kurang lebih 350 ribu ton. Kemudian saat panen raya, diberikan insentif bagi petani padi dengan cara memberikan jaminan harga di atas harga keseimbangan (price market clearing) serta membeli beras sebesar HPP terutama saat kelebihan penawaran, beras yang dibeli akan menjadi stok beras cadangan dan dijual saat penawaran rendah.

Penyebaran Secara Merata – Salah satu upaya kebijakan yang dikeluarkan oleh BULOG adalah menjalankan kemitraan RPK(Rumah Pangan Kita) dimana diharapkan setiap RW setidaknya membuka satu RPK demi memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat setempat.

Branding – Untuk membangun kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk yang dikeluarkan oleh BULOG.

Hadapi Tantangan Demi Masyarakat

Pernahkah anda mendengar isu bahwa beras bantuan pemerintah keluaran BULOG berkualitas jelek?

Penipuan yang dilakukan oleh pihak mafia pangan dengan penukaran produk palsu BULOG menjadikan BULOG harus membangun branding kepercayaan masyarakat kembali, bahwa produk yang dikeluarkan oleh pihak BULOG didapatkan dari petani lokal dan berkualitas baik. Salah satunya adalah trategi ‘Umbrella Brand’

Menjaga swasembada pangan di tengah tantangan alam

Dengan kebijakan penyiapan stok Cadangan Beras Pemerintah untuk selalu bisa tersedia bagi masyarakat saat permintaan dan kebutuhan masyarakat naik. Hingga saat ini tercatat jumlah stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia sebanyak kurang lebih 350 ribu ton. Kebijakan ini tentu sangat membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan disaat gagal panen dan supply menjadi sedikit akibat fase El Nino. Meski tetap perlu melakukan impor beras dalam penambahan stok cadangan beras. Hal ini menjadikan kedaulatan pangan masih menjadi ‘PR’ bagi pemerintah.

Agrapana Punya Kebun

Kebun Agrapana merupakan sebuah kebun yang terletak didekat Sekretariat HIMAREKTA “Agrapana” ITB, dimana pengolahannya dilakukan oleh massa Agrapana. Sampai saat ini, kebun tersebut masih digarap dan ditanami berbagai tanaman sayuran dan bunga-bungaan. Kebun yang digarap oleh massa Agrapana ini telah ada dari tahun 2017 dalam bentuk proker “Agrapanen”. Pada tahun 2018, proker tersebut berganti nama menjadi “Kebun Agrapana”, sedangkan pada tahun 2019 berganti nama kembali menjadi “Berkelana (Berkebun ala Agrapana)”.

Pengolahan kebun saat proker Kebun Agrapana

Pengolahan kebun Agrapana ini diinisiasi oleh Departemen Keilmuan dan Keprofesian HIMAREKTA “Agrapana” ITB untuk kemudian digarap bersama oleh massa. Biasanya pengolahan kebun ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 hari untuk benar-benar bisa ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Lalu ketika pemanenan, tanaman-tanaman yang ada di kebun Agrapana akan dipanen bersama-sama oleh massa, kemudian hasil panen akan diolah menjadi berbagai jenis makanan dan dikonsumsi bersama-sama sebagai bentuk rasa kekeluargaan.

Hidroponik di Kebun Sekretariat Agrapana

Tahukah kalian? Tanaman yang berada di kebun Agrapana ini tidak hanya ditanam di lahan, melainkan ditanam pula dalam bentuk non lahan, yaitu hidroponik. Biasanya jika diadakan suatu event, hidroponik dari kebun Agrapana ini menjadi salah satu karya yang ditampilkan sebagai bentuk karya keprofesiannya.

Lalu bagaimana kebun Agrapana Kedepannya ?

Rencana kedepannya kebun ini akan ditanami dengan sukulen, jamur dan beberapa tanaman semusim dengan metode vertikultur. Kebun tersebut juga akan ditanami berbagai jenis bunga-bungaan untuk memperindah suasana Sekre HIMAREKTA “Agrapana” ITB.

Budidaya Jamur saat proker Agrapanen

Penasaran dengan kebun Agrapana seperti apa? Ayo kunjungi sekretariat kami!

Program Pengabdian Masyarakat di Desa Cibacang

Desa Cibacang adalah salah satu desa yang berada di dusun 4, Desa Sindang Sari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Kampung ini memiliki budaya yang masih dilestarikan, yaitu sendi Adu Domba. Seni Adu Domba adalah acara pertarungan domba yang diiringi dengan berbagai atrakasi musik kesenian tradisional. Budidaya ini menyebabkan mayoritas penduduk memelihara domba adu, sehingga profesi masyarakat adalah peternak domba. Selain itu, profesi masyarakat lainnya adalah kuli bangunan dan petani. Kondisi ekonomi masyarakat kampung Cibacang ini kurang baik dibandingkan dengan kampung lain di desa Sindang Sari.

Lahan yang digunakan bertani di kampung Cibacang adalah milik Perusahan Hutan Negara (Perhutani) yang dikhususkan pada penanaman tanaman tahunan untuk program reboisasi. Sebagian lahan perhutani dapat difungsikan oleh warga untuk menanam sayuran seperti kacang – kacangan atau menanam kopi dan hasilnya dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lahan pertanian yang tersisa saat ini banyak digunakan untuk menanam kopi, tembakau, dan rumput gajah.

Tanaman kopi dan kaliandra yang di daerah tersebut dapat diintegrasikan dengan budidaya lebah madu karena adanya hubungan saling menguntungkan antara lebih madu dan kopi. Sistem integrasi ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapat warga Cibacang yang berprofesi sebagai petani sekaligus memenuhi kebutuhan pakan ternak domba bagi para peternak

Seminar 4th Agrifasco

Himpunan Mahasiswa Rekayasa Pertanian ‘Agrapana’ Institut Teknologi Bandung dengan bangga mempersembahkan:
Seminar 4th Agrifasco
“Optimizing Local Resources Potential Through Urban Farming to Create a Self-Reliant and Sustainable Agriculture”
Tanggal: 07 Oktober 2018
Pukul: 07.00 – 13.00
Tempat: Aula Timur ITB
HTM
Mahasiswa : RP 40.000
Umum : Rp 50.000 (sudah termasuk seminar kit, e-sertifikat dan snack)
Tiket tersedia terbatas, jadi segera daftarkan dirimu di http://bit.ly/SeminarAgrifasco
Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi CP yang tertera dan terus ikuti perkembangannya melalui Official Account kami, .
Line : @agrifasco
Twitter/Facebook/Instagram : Agrifasco
Contact Person : Galuh (082129127789) .
#OptimizeYourLocal
#4thAgrifasco
#KeluargaAgrapana

Art of Urban Farming

Halo kawan semua..
Tahukah bagaimana gaya hidup sehat dan terjangkau di masa kini?
Ingin tahu juga bagaimana Urban Farming dan budidaya pertanian di lahan sempit ?
Jawabannya adalah ini, The Art of Urban Farming, 4th Agrifasco berkolaborasi dengan SITH ITB mengadakan EXPO bertajuk Urban Farming.
Dalam rangka memperingati 70th Pendidikan Biologi ITB. Acara ini menampilkan berbagai workshop, instalasi hidroponik, pertanian organik, yoga, dan berbagai produk sehat lainnya yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu- Minggu
Tanggal : 6-7 Oktober 2018
Tempat : Lapangan Cinta ITB (Jl. Ganesha No. 10 Bandung)
Acara ini GRATIS untuk umum ya ^^
Yuk mari datang dan ajak orang-orang kesayangan kamu nanti ya …
#UrbanLife
#OptimizeYourLocal
#4thAgrifasco
#KeluargaAgrapana

Lomba Fotografi 4th Agrifasco

Lomba Foto Agrifasco 4th

Himpunan Mahasiswa Rekayasa Pertanian Institut Teknologi Bandung mengundang teman-teman untuk ikut dalam rangkaian kegiatan 4th Agrifasco pada lomba fotografi bertemakan: “Pemanfaatan sumber daya lokal berbasis urban farming untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan dan berdikari”, dengan hadiah
Juara 1 : uang pembinaan Rp 800.000 + e-sertifikat
Juara 2 : uang pembinaan Rp 650.000 + e-sertifikat
Juara 3 : uang pembinaan Rp 500.000 + e-sertifikat
Pendaftaran peserta dimulai dari tanggal 3 Juli – 15 September 2018 dengan melakukan registrasi online di bit.ly/PendaftaranAGRIFASCO dan melakukan pembayaran sesuai ketentuan ke Bank BNI 0706433954 a.n Dea Anggraeni A.
Panduan lomba dapat diakses di
Lomba ini bisa diikuti siapa aja karena sifatnya umum lho 🙂
Line : @agrifasco
Twitter/Facebook/Instagram : Agrifasco
CP: Dinda (085717277504); ID Line: dinda_raraswati
#OptimizeYourLocal
#4thAgrifasco
#KeluargaAgrapana

Program Hibah Bina Desa di Cibacang

phbd (1)Program Hibah Bina Desa atau disebut juga PHBD merupakan program yang diadakan oleh Dikti yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa pada bidang keilmuannya hingga terjun ke masyarakat. HIMAREKTA ‘Agrapana’ ITB merencanakan PHBD ini satu tahun sebelumnya. Kegiatan ini diawali dengan penyusunan proposal, kemudian menuju tahap presentasi. Setelah pengumuman lulus presentasi, peserta akan mendapatkan dana hibah. Selanjutnya, peserta akan menuju tahap Monev (Monitoring dan Evaluasi). Kegiatan tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa peserta PHBD. Kemudian, Kemenristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi) mendatangi ke suatu desa binaan, dan diakhiri dengan presentasi terkait laporan akhir. Setelah diadakannya acara ini, mahasiswa diharapkan mampu memiliki kemampuan dan dapat melanjutkan kegiatan pengabdian masyarakat ke sebuah desa binaan tersebut. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini terhadap suatu desa yaitu suatu desa dapat mengembangkan teknologi yang dibina oleh mahasiswa berdasarkan potensi yang dimiliki.

phbd (2)Salah satu tim yang mewakili HIMAREKTA ‘Agrapana’ dan ITB ini mengikuti program ini sejak dua tahun yang lalu. Tim tersebut saat itu diketuai oleh Amah (BA’13). Kemudian dilanjut pada tahun 2017, generasi kedua, yang diketuai oleh Rekha (BA’14) dengan anggota timnya yaitu Ajeng, Sofya, Fitri, Alyana, Suci, Mashab, Aziz, dan Aldi. Mereka melakukan kegiatan PHBD ini di Desa Cibacang dengan menanam kopi, kaliandra, ternak domba, dan lebah yang terintegrasi. Kegiatan ini dilakukan dengan pelatihan dan edukasi pengelolaan. Inovasi baru di Desa Cibacang yaitu adanya ternak lebah sebagai sarana penyerbukan kopi dan kaliandra. Harapan dari bina desa tersebut diharapkan masyarakat Desa Cibacang dapat mengetahui budidaya dan menghasilkan kopi, kaliandra, dan madu dari lebah secara meningkat.

phbd (3) phbd (4)

ditulis oleh Muhammad Khaidir Fadhilah (Mahasiswa Rekayasa Pertanian 2016)

AGRIFASCO 2018

AGRIFASCO 2018 adalah rangkaian acara tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Rekayasa Pertanian Institut Teknologi Bandung, HIMAREKTA ‘Agrapana’ ITB pada tanggal 20-21 Januari 2018. Terdapat 3 mata acara dari rangkaian acara ini diantaranya adalah lomba karya tulis ilmiah, seminar nasional, dan expo. Tahun ini AGRIFASCO mengusung tema: “Create a New Gold Era with Sustainable Agriculture for National Food Security Based on Food Resilience and Sovereignty”. AGRIFASCO tahun ini memiliki konsep berbeda dibanding tahun sebelumnya, tahun ini rangkaian acara AGRIFASCO dilengkapi dengan Expo atau pameran.

Lomba Karya Tulis Ilmiahagrifasco (3)

Lomba karya tulis ilmiah AGRIFASCO 2018 dibagi ke dalam 4 sub-tema yang dapat dipilih, yaitu Zero Waste, Pestisida Organik, Sistem Integrasi Tanaman dan Ternak, serta Urban Farming. Beberapa topik yang diangkat oleh peserta antara lain, penerapan sistem akuaponik pada tepi sungai Kapuas, pemanfaaatan limbah kopi sebagai pakan ternak dan media tumbuh jamur enoki, pemanfaatan kulit petai, dan juga bunga kentut yang dimanfaatkan sebagai pestisida natabi, serta topik – topik menarik lainnya. Pemenang lomba diumumkan pada tanggal 21 Januari 2018 di penghujung acara seminar nasional, dimana topik mengenai pupuk organik dari limbah industri tahu untuk tanaman Microgreen dan Hydrilla mampu membawa Universitas Muhammadiyah Malang memperoleh juara 1.

Seminar Nasional AGRIFASCO 2018

Seminar nasional AGRIFASCO 2018 diselenggarakan dalam rangka meningkatkan awareness atau kepedulian masyarakat akan konsep ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan melalui integrated farming system atau sistem pertanian terpadu. Terdapat beberapa pembicara yang memaparkan materinya dan berdiskusi, diantaranya untuk sesi 1 dihadiri oleh Bapak Dr. Agung Hendriadi, M. Eng. sebagai Ketua Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Indonesia dan Bapak Dr. Robert Manurung selaku dosen SITH ITB; kemudian untuk sesi 2 dihadiri oleh Bapak Irsan Rajamin yang merupakan CTO dari Habibi Garden dan Ibu Dea Salsabilla Amira sebagai CEO Ur-Farm Coffee.

Urgensi dari ketersediaan pangan disampaikan oleh Pak Dr, Agung Hendriani selaku Ketua Badan Ketahanan Pangan. Beliau mengatakan, bahwa salah satu agenda dari agenda Nawa Cita Jokowi-JK adalah “Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan sektor strategis ekonomi domestik”, dimana salah satu sektor yang strategis adalah pertanian, untuk meningkatkan kedaulatan pangan. Bapak Dr. Robert Manurung menyatakan suatu konsep untuk menjawab permasalahan ini, yakni dengan desain agroekologi, yaitu pertanian yang meniru fungsi dan struktur dari ekosistem alaminya, sehingga terjadi interaksi yang dapat mendukung terjadinya keberlanjutan dalam pertanian.

Selain itu, teknologi yang pesat tentu dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah ini. Bapak Irsan Rajamin memberikan solusi unik terhadap kemadirian dan ketahanan pangan, yakni dengan layanan perangkat pertanian presisi yang memungkinkan para petani berkomunikasi dengan tanaman. Solusi lain dengan pemanfaatan teknologi untuk memenuhi ketahanan dan kemandirian pangan dilakukan oleh Ibu Dea Salsabila Amira sebagai CEO Ur-Farm Coffee yang melakukan pemotongan rantai distribusi kopi, dari petani kopi ke konsumen.

Expo Agrifascoagrifasco (1)

Expo AGRIFASCO 2018 merupakan expo perdana yang bekerjasama dengan komunitas 1000 kebun. Expo tanggal 21 Januari 2018 ini diselenggarkan di Lapangan Basket CC Barat ITB Ganesha 8 pagi hingga 5 sore. Tujuan diadakannya Expo di tahun ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum tentang acara AGRIFASCO 2018, memperkenalkan komunitas 1000 kebun serta menyadarkan masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.

Diperkirakan sekitar 200 orang yang hadir ke Expo AGRIFASCO, termasuk tamu istimewa yaitu Bapak Akhmaloka (rektor ITB periode 2010-2015), serta Ibu Iriawati (wakil rektor bidang sumberdaya dan organisasi periode 2015-2020). AGRIFASCO 2018 berjalan dengan baik dan lancar, karena masyarakat mendapat gagasan baru dari lomba karya tulis ilmiah, pencerdasan dari seminar, serta hiburan dan talkshow yang seru di expo.

ditulis oleh Yedida Barus (Mahasiswa Rekayasa Pertanian 2014)

AGRIFASCO (Agriculture Farming System Competition) 2016

Seminar AGRIFASCO 2016
Seminar AGRIFASCO 2016

AGRIFACSO atau Agriculture Farming System Competition merupakan acara tahunan pertama yang diadakan oleh HIMAREKTA ‘Agrapana’ ITB. Di tahun 2016 ini, Agrifasco mengusung tema “Sustainable Agriculture For People’s Prosperity” dengan rangkaian acara lomba dan seminar. Adapun acara seminar dilaksanakan pada tanggal 24 November 2016 bertempat di Aula Barat ITB. Seminar dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi I dengan tema Menuju Kedaulatan Pangan melalui Ketahanan Gizi dan Pangan serta sesi II yaitu Implementasi Sistem Pertanian Terpadu dalam Optimalisasi Produksi Pertanian.

Acara ini turut mengundang berbagai narasumber yang luar biasa di bidang pertanian diantaranya :

  1. Keynotes Speaker, Pak Farid – Staff Ahli Kementrian Pertanian
  2. Benny Rachman – Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan
  3. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si yaitu Direktur INTERCAFE (International Centre for Applied Finance and Economics)
  4. Ir. Mubiar Purwasasmita – Penggagas Pertanian SRI Organik Indonesia
  5. Krisna Waworuntu – Praktisi Permakultur di Bumi Langit Institut Yogyakarta
  6. Utju Suiatna – Praktisi dari Agripreneur

SESI I

Di sesi I mengenai kedaulatan pangan, berdasarkan NAWACITA JOKOWI-JK 2015-2019, kedaulatan pangan termasuk dalam agenda poin 7 dimana mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Kedaulatan pangan ini sangat didukung oleh ketahanan pangan, pengaturan kebijakan (terutama UU No. 18 Tahun 2012 Tentang Pangan) dan kemampuan menyejahterakan masyarakat terutama petani dan nelayan. Dr. Benny menyatakan bahwa pangan berperan dalam pembangunann nasional sebagai kebutuhan dasar manusia, budaya, komponen kualitas SDM dan pilar utama pembangunan nasional serta stabilitas ekonomi, sosial dan politik. Namun, dalam swasembada pangan Indonesia masih banyak permasalahan seperti konversi lahan, kurangnya infrastruktur, input, SDM, kuailtas panen hingga dampak perubahan iklim. Pak Nunung juga menyatakan bahwa distribusi pangan sangat timpang dimana terdapat wilayah surplus dan wilayah deficit. Sehingga, pemerintah menyiapkan UPSUS atau upaya khusus untuk mengatasi pangan seperti diversifikasi, nilai tambah, penyediaan bahan baku dan kesejahteraan petani. Selain itu, kita juga harus memiliki pengetahuan yang luas agar dapat menciptakan inovasi untuk pertumbuhan ekonomi dan pengelolaan sumber daya alami secara holistik.

SESI II

Sesi II berbicara mengenai konsep keterpaduan dalam sistem pertanian dimana pertanian terdiri dari berbagai unsur yaitu tanah, tanaman, makhluk hidup dan faktor abiotik lainnya. Di awal seminar, Dr. Mubiar menyampaikan bahwa pertanian saat ini sudah tidak ramah lingkungan sehingga pendekatan sistem harus dibelokkan menjadi sistem tertutup yang mempergunakan nilai manfaat yang terintegrasi. Terdapat juga konsep bioreactor pada padi SRI tanaman dimana tanaman dapat menciptakan dapurnya sendiri untuk tumbuh serta dibantu oleh keefektifan kompos sebagai siklus ruang dan siklus hidup mikroba dalam pori-pori kapiler. Implementasi lain disampaikan oleh Pak Krisna mengenai permakultur dimana permakultur merupakan sistem pertanian yang mendukung lingkungan agar dapat bekerjsama dengan prinsip peduli, adil dan pel dan penerapannya di Bumi Langit Farm Yogjakarta. Hal ini juga dibenarkan oleh Pak Utju yang mendukung pertanian terpadu yaitu menggabungkan perternakan, perikanan agar memperoleh manfaat lebih banyak baik terhadap hasil maupun manfaat alam.

(Fakhira BA’13)

AGROFORTY (Agrapana Do For Society)

Kegiatan Agroforty bersama para CS ITB Jatinangor
Kegiatan Agroforty bersama para CS ITB Jatinangor

Di Bulan September ini, Agrapana kembali mengadakan kegiatan yang sangat bermanfaat. Ya, Agroforty atau Agrapana Do For Society ini menjadi kegiatan Subbidang Pengabdian masyarakat  yang bertujuan menumbuhkan rasa empati massa Agrapana pada masyarakat terutama sekitar kampus ITB Jatinangor. Agroforty terdiri dari rangkaian acara dimulai dari pembuatan kompos, penanaman benih di media tumbuh hingga pembuatan mol dan pestisida nabati. Nah, kali ini, kita akan membahas mengenai pembuatan kompos dan media tumbuh.

Kegiatan pembuatan pupuk kompos dan media tumbuh dikerjakan secara bersama-sama oleh massa Agrapana dan Petugas kebersihan kampus. Pembuatan kompos dan media tumbuh ini diadakan pada hari Sabtu tanggal 17 September 2016. Pertama-tama, tanah yang telah diambil dari Gedung WTP dicampurkan dengan kotoran kambing yang telah terfermentasi dan dimasukkan ke dalam beberapa polybag sebagai media tumbuh. Lalu proses pembuatan pupuk dimulai yang diawali dengan mencampurkan tanah dan kotoran kambing dengan rasio 3:1.

Proses pencampuran tanah
Proses pencampuran tanah

Campuran tersebut diaduk menggunakan cangkul hingga benar-benar merata. Lalu ke dalam campuran tersebut ditambahkan dedak, semak-semak yang telah dicacah, serta molase yang telah dipersiapkan sebelumnya. Semuanya diaduk hingga tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam karung goni. Pupuk tersebut akan siap digunakan setelah dibiarkan beberapa hari.

Demikian Kegiatan Agroforty! Semoga,  Agrapana dapat terus berkarya dan menebar manfaat bagi masyarakat. Sukses terus Pengmas Himarekta Agrapana! (S & P)